Fasilitasi Penguatan Dalam Upaya Penemuan TBC Di Wilayah Kerja Tahun 2022

Penyakit Tubercullosis (TBC) sudah ada sejak sebelum indonesia merdeka tetapi sampai sekarang masalah ini belum selesai, malah cenderung semakin parah dengan berkembangnya TB menjadi TB-Resisten Obat, bahkan juga TB-DM dan TB-HIV. Hal ini disebabkan karena semakin kuat/ banyaknya bakteri Mycobacterium Tubercullosis yang ada di udara bebas yang diakibatkan kurangnya kesadaran penderita TBC untuk menutup mulut saat batuk atau bersin, bisa juga karena pemberian obat TBC yang tidak adekuat atau obat sudah adekuat tetapi penderita tidak teratur/putus minum obat.

Keadaan ini semakin memberat jika pola hidup manusianya baik yang sakit TB/bukan yang jauh dari pola hidup sehat, dengan alasan cara praktis, sepat saji, lebih sedap. kenyataannya yang di dapat di Balkesmas Wilayah Magelang telah terdeteksi pasien TB yang jumlahnya meningkat tiap tahun dan terdeteksi adanya TB-Resisten obat (TB-RO) dan TB-HIV, sehingga diperlukan suatu usaha untuk menyadarkan masyarakat agar mencegah penularan selanjutnya dengan memahami secara jelas apa itu TBC, pencegahan dan penanganannya.

Kesenjangan dalam penanganan kasus TB dikarenakan masih adanya persepsi bahwa kesehatan /masalah penyakit merupakan tugas dari Dinas Kesehatan saja, sementara sektor lain kurang begitu perhatian terhadap kasus penyakit/ kesehatan, sehingga perlu adanya komitmen bersama dari pimpinan daerah tertinggi untuk menekan perlunya menghentikan kasus TB.

Terdapat 3 kabupaten di wilayah kerja Balkesmas Wilayah Magelang dengan CNR TB rendah yaitu Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Purworejo, dan Kabupaten Magelang. Dalam rangka memperingati hari TB sedunia pada tanggal 24 Maret 2022, maka Balkesmas Wilayah Magelang melakukan pendampingan fasilitasi penguatan dalam penemuan TBC di Pondok Pesantren An-Nawawi 02 Salaman Kab. Magelang , dengan tema kegiatan “Investasi Untuk Eliminasi TBC, Selamatkan Bangsa”.